Saturday, March 20, 2010

Terimakasih Kita Untuk Siapa ?

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya.

Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia. Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa kita manusia. Karena itu, Kita tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari senua kebaikan yang pernah kita berikan, mencampakkan budi baik yang telah kita tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah kita persembahkan kepada orang lain.

Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi kita dengan sangat keji dan membenci kita sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena kita telah berbuat baik kepada mereka.

Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. (QS. At-Taubah: 74)

Coba kita buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Andai saat ini kita iudah menjadi seorang Ayah, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. la memberinya makan, pakaian dan minum, mendidikanya hingga menjadi orang pandai seperti kita saat ini, Ayah kita rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.

Ajakan ini bukan untuk menyuruh kita meninggalkan kebaikan yang telah kita lakukan selama ini, atau agar kita sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar kita tak goyah dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah kita perbuat. Dan janganlah kita pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka kita akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Kita harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar kita berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
(QS. Al-Insan: 9)

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikiranya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan:

Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
(QS. Yunus: 12)

Kita tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Kita. Dan Kita tak usah kaget, bila orang yang kita beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala kita.

Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.

Semoga bermanfaat

By : Om Dimensi Langit
http://republikblogger.com

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates