Wednesday, May 2, 2012

Boleh Maksiat, Tapi ada syaratnya



Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham.





"Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat," katanya.





Setelah mendengar perkataan tersebut, Ibrahim berkata, "Jika kamu mau menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya,kamu boleh melakukannya. "





Lelaki itu dengan tidak sabar bertanya, "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezekinya."





Mendengar itu lelaki tersebut mengernyitkan kening seraya berkata, "Dari mana aku mau makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?"





"Ya!" tegas Ibrahim bin Adham. "Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim melanjutkan, "kalau mau bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya!"





Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, pikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu.





Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, "Kalau kamu masih mau bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!"





Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata, "Wahai Ibrahim, ini nasihat macam apa? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?"





"Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim.





Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan, "Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Tunda dulu kematianku . Aku masih mau bertaubat dan melakukan amal soleh'."





Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala, "Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahwa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau bisa lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?" lelaki itu bertanya dengan pasrah.





Ibrahim pun menjawab, "Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak menggiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."



"Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya."





Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. "Mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah." katanya sambil terisak-isak.





Sahabat, apakah kita mampu memenuhi syarat-syarat ini?





Sebuah Kontemplasi


Bambu Angin, 25/04/12





sumber dari sini

Template by:

Free Blog Templates