Monday, January 7, 2013

Kalimat yang sangat disukai ALLAH

Bismillahirrahmanirrahim..
=======================

Assalamualaikum wr wb

Sahabatku rahimakumullah,

Dalam Islam, hampir seluruh amal dan ibadah ada batas-batasnya. Misalnya ibadah puasa, kita hanya diwajibkan untuk menjalankannya pada bulan Ramadhan saja. Demikian pula Ibadah haji, kita dibatasi waktu dan tempat untuk melakukannya, yaitu bulan Dzulhijjah di Arafah-Mina-Mekkah. Demikian pula Ibadah zakat, ada batasan mengenai jenis, jumlah dan waktunya. Kita dilarang menzakatkan semua harta kekayaan kita tanpa men-sisa-kan buat kebutuhan diri kita dan keluarga kita.



Menurut Imam Al Ghazali, hanya ada satu amalan yang tidak dibatasi; yaitu zikir.

sumber gambar


Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman:




يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.”(QS. Al-Ahzab: 41)

Dalam amalan-amalan lain selain zikir yang diutamakan adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya. Yang penting adalah baik tidaknya amal bukan banyak tidaknya amal itu. Kata sifat untuk amal adalah ‘amalan shâlihâ bukan ‘amalan katsîrâ. Tapi khusus untuk zikir, Al-Quran memakai kata sifat dzikran katsîrâ bukan dzikran shâlihâ. Betapa pun jelek kualitas zikir kita, kita dianjurkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Karena zikir harus kita lakukan sebanyak-banyaknya, maka tidak ada batasan waktu untuk berzikir.



Allah swt memuji orang yang selalu berzikir dalam setiap keadaan. Al-Quran menyebutkan: Orang-orang yang berzikir kepada Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring. (QS. Ali Imran: 191)



Dalam ayat lain, Allah berfirman: Setelah selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan berzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya. Supaya kamu beruntung. (QS. Al-Jumu’ah: 10)



Bahkan ketika kita mencari anugerah Allah, bekerja mencari nafkah, kita tak boleh meninggalkan zikir.



Di antara kalimat-kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik dan akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT) yang dianjurkan untuk selalu dibaca dan dilantunkan dalam zikir kita adalah lafal :

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم


Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim”, Artinya “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”


Zikir dengan menggunakan lafal “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” merupakan salah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi saw, antara lain sebagai berikut:



1) Rasulullah Saw bersabda : “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072);



2) Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).



3) Diriwayatkan dari Abi Dzar. Rasulullah pernah ditanya, “Perkataan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yang dipilih oleh Allah bagi para malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu subhanallah wabihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya).” (HR Muslim).



4) Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi)



5) Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw berkata kepada para sahabatnya, “Ucapkanlah subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali. Barangsiapa mengucapkannya satu kali maka tertulis baginya sepuluh kebaikan, barangsiapa mengucapkannya sepuluh kali maka tertulis baginya seratus kebaikan, barangsiapa mengucapkannya seratus kali maka tertulis baginya seribu kebaikan, barangsiapa menambahnya maka Allah pun akan menambahnya, dan barangsiapa memohon ampun, niscaya Allah akan mengampuninya.”



6) Dalam kitab “Syarhul Washiyah” diterangkan sebuah hadits mengenai keutamaan dzikir subhanallah wa bihamdihi. Dikatakan bahwa kalimat subhanallah wa bihamdihi adalah kalimat yang sangat dicintai Allah swt dan merupakan kalimat yang paling utama dari kalimat-kalimat lainnya. Barangsiapa mengucapkannya maka akan tertulis baginya kebaikan yang banyak dan Allah akan menghapus dosa orang yang mengucapkannya walau dosa orang tersebut lebih banyak daripada buih yang ada di lautan.



7) Dalam musnad Imam Ahmad diceritakan bahwa ketika menjelang ajal Rasulullah saw, Beliau memanggil putrinya dan berkata, “Aku perintahkan engkau agar selalu mengucapkan subhanallah wa bihamdihi, karena kalimat tersebut merupakan doa seluruh makhluk dan dengan kalimat itulah semua makhluk mendapat limpahan rezeki.”



8) Abu Dzar berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw amal apakah yang paling dicintai Allah swt. Beliau menjawab, ‘Yang telah dipilih Allah untuk para Malaikat-Nya, yaitu subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim.”



9) Diriwayatkan dalam “Shahih Bukhari” bahwa suatu ketika datang seorang lelaki mengeluhkan keadaannya kepada Rasulullah saw. Ia berkata, “Dunia ini telah berpaling dariku dan yang telah kuperoleh dari tanganku sangatlah sedikit.” Rasulullah saw bertanya kepadanya, “Apakah engkau tidak pernah membaca doanya para Malaikat dan tasbihnya seluruh makhluk yang dengan itu mereka mendapat limpahan rezeki?” Lelaki itu bertanya, “Doa apakah itu wahai Rasulullah?”

Rasulullah saw menjawab, “Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim, dan beristighfarlah kepada Allah sebanyak seratus kali diantara waktu terbitnya fajar hingga menjelang waktu shalatmu, dengan itu dunia akan tunduk dan merangkak mendatangimu, dan Allah menciptakan dari setiap kalimat tersebut Malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah hingga hari kiamat dan untukmu pahalanya.”



10) Dalam hadit riwayat Imam Muslim, zikir dengan ucapan lafal “ Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi,wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’(Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya sebanyak bilangan makhlukNya, dan sebesar ridha diriNya, dan seberat ‘Arasy-Nya,dan sebanyak hitungan kalimatNya).’ (Hadis riwayat Muslim)



Sahabatku,

Hadits-hadits di atas sudah cukup menunjukkan bobot yang dimiliki dalam kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” . Sebuah kalimat yang mudah untuk diucapkan maupun dihafal. Bahkan, bagi seorang muslim yang buta huruf juga sangat mudah untuk dipelajari. Tidak menutup kemungkinan bahwa Allah ingin mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas beribadah kepada-Nya untuk dapat melakukan ibadah walaupun dengan kalimat yang ringan dan mudah untuk diucapkan. Kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” merupakan kalimat yang penuh manfaat. Kandungan hikmah yang terdapat dalam lafal tersebut jika dibandingkan dengan apa pun tidak akan dapat tertandingi.


Semoga Allah Swt memudahkan kita dan anak2 keturunan kita untuk senantiasa berzikir dengan zikir yang sebanyak-banyaknya dan menjadikan kita semua sebagai Ahli Zikir, dan Semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita semua. Aamiin YRA



Semangat Pagi dan Happy Saturday Sahabatku, Selamat berlibur dan beristirahat dan berkumpul bersama keluarga serta membahagiakannya. Have a nice weekend



Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.



Jakarta, 14

Wednesday, January 2, 2013

TANGGUNG JAWAB PRIA DAN WANITA DALAM ISLAM


TANGGUNG JAWAB PRIA DAN WANITA DALAM ISLAM

Betapa beratnya menjadi seorang lelaki, diantaranya adalah seperti berikut:

1. Lelaki bujangan menanggung dosa sendiri apabila sudah baligh, sementara dosa anak gadis ditanggung oleh bapaknya.

2. Lelaki yang sudah berumah tangga menanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum pernah kawin dan dosa anak lelaki yang belum baligh.

3. Hukum menjelaskan anak lelaki bertanggung-jawab atas ibunya dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggungjawabnya, maka dosa baginya, terutama anak lelaki yang tua, tetapi perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik kepadanya diberikan pahala kalau berbuat sebaliknya dosanya ditanggung oleh suaminya.

4. Suami wajib memberikan nafkah pada isteri, tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu.Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri, lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin.

Banyak lagi… Bayangkan betapa beratnya dosa-dosa yang harus ditanggung seperti gunung dengan semut. Itu sebabnya mengikut kalau kita kaji nyawa perempuan lebih panjang daripada lelaki. Lelaki mati cepat karena tak kuat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung.Tetapi seorang lelaki ada keistimewaannya yang dianugerah oleh Allah SWT. Sebagai seorang lelaki pasti anda tahu, kalau tak tahu makanya jadi perempuan. Begitulah kira-kiranya.
sumber gambar disini

Wanita :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3. Wanita kesaksianya kurang dibanding lelaki.

4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

8. Wanita kurang dalam beribadat karena masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Pernahkah kita lihat sebaliknya?

Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya.

Bukankah ibu adalah seorang wanita? Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya untuk isteri dan anak anak.

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan bila wafat kerana melahirkan adalah mati syahid. Manakala dosanya dosa kecil,dosanya diampun ALLAH.

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini; Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.

Manakala seorang wanita ditanggung oleh 4 orang lelaki ini; Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana pintu Syurga yang disukainya cukup dengann 4 syarat saja: - Shalat 5 waktu, - Puasa di bulan Ramadhan, - Taat pada suaminya dan menjaga kehormatannya.

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah, tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH… Lihat betapa sayangnya ALLAH pada wanitakan? Sememangnya derajat Wanita dimuliakan dalam Islam.

FOLLOW TWITTER: @kutipanHIKMAH

sumber artikel dari facebook.
follow twitter penulis blog ini

Template by:

Free Blog Templates