Saturday, March 21, 2015

Tadabur Alquran

Surah Al-Baqarah Ayat 102-105

Ayat dan Terjemahnya:

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿البقرة:١۰٢﴾

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿البقرة:١۰٣﴾

“Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.”

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿البقرة:١۰٤﴾

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): “Raa´ina”(1), tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.”

مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ﴿البقرة:١۰٥﴾

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Footnote Ayat:

(1) Rā’inā artinya perhatikanlah kami. Tetapi orang Y-hudi bersungut mengucapkannya, sehingga yang me-reka maksud ialah Ru‘ūnah yang artinya bodoh sekali, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Allah menyuruh sahabat-sahabat menukar kata Rā’inā dengan Unzurnā yang sama artinya dengan Rā’inā.

Tadabbur Ayat:

Ayat 102 – 15 menjelasakan kedurhakaan lain dari Bani Israel atau Ahlul Kitab. Di antaranya, mengikuti mantra-mantra yang dibacakan setan di zaman Nabi Sulaiman. Apakah mereka mengira Sulaiman sudah kafir? Padahal yang kafir itu adalah para setan itu. Setan mengajarkan kepada manusia ilmu sihir dan apa yang diajarkan malaikat Harut dan Marut di negeri Babilonia, seperti ilmu memisahkan suami isteri dan hal-hal yang memberi mudarat kepada mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Kedua malaikat tersebut mewanti-wanti mereka bahwa mereka adalah ujian dari Allah, bukan untuk diikuti.
Semua itu tidak akan memberi mudarat kepada siapapun dari kalangan mereka kecuali dengan izin Allah. Ilmu sihir tersebut juga mereka gunakan untuk mendapatkan harta. Perbuatan tersebut sangatlah buruk di mata Allah. Allah tidak akan berikan kepada mereka
kebaikan akhirat. Sayang mereka tidak menyadarinya. Kalau saja mereka beriman kepada Al-Qur’an dan Muhammad saw. serta bertakwa kepada Allah, pasti itu lebih baik bagi mereka dan mereka mendapatkan balasan yang lebih baik pula dari Allah, kalau mereka memahaminya.
Sebab itu, Allah memperingatkan kaum mukmin agar tidak meniru perilaku mereka dan jangan tiru ucapan mereka kepada Rasul saw. “ra’ina”, ganti dengan “unzhurna” dan dengarkan Rasul saw. dengan baik. Menghina Rasul saw. itu adalah perbuatan kekufuran yang menyebabkan masuk neraka. Sebenarnya Ahlul KItab dan orang-orang musyrik itu tidak rela umat Islam itu mendapatkan karunia Al-Qur’an. Padahal Allah-lah yang berhak menentukannya

Gabung Komunitas Taddabur Qur' an :
Nama#Alamat#L/P#no WA

Kirim ke :
0896 8593 9963

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates